Contoh Afiksasi: Prefiks, Infiks, Sufiks, Konfiks, dan Kombinasi Afiks
Kita tentunya mengenal bahwa ada banyak sekali kata dalam bahasa Indonesia bukan? Ada kata dasar, dan ada juga kata dasar berimbuhan. Aneka macam bentuk kata inilah yang perlu kita pelajari agar kita bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia.
Adapun kata –kata dasar yang mendapat imbuhan ini biasa disebut sebagai afiksasi. Sudah tahu seperti apa afiksasi, macam afiksasi dan contoh afiksasi? Bagi yang belum tahu, kita simak penjelasannya berikut ini ya. Ada penjelasan mengenai contoh afiksasi yang berupa sufiks, prefiks, konfiks, infiks dan kombinasi afiks.
Pengertian Afiks
Afiksasi atau afiks ini adalah sebutan bagi suatu imbuhan berupa bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata, bisa diletakkan di awal, di akhir, di tengah kata, atau gabungan ketiganya, agar menghasilkan kata baru, yang artinya masih memiliki hubungan dengan kata yang pertama (kata dasar).
Jadi, bisa dipahami jika afiks ini adalah suatu imbuhan kata secara umum. Semua bentuk imbuhan yang melekat pada kata dasar, disebut sebagai afiks, tak peduli letakkan di depan, tengah, belakang. Jika ada imbuhan secara umum, berarti ada juga yang secara khusus ya.
Secara khusus, afiks ini memiliki nama sebutan lain, yang disesuaikan dengan letak imbuhan. Macam afiks sendiri ada : prefiks, infiks, sufiks, konfiks, dan bisa juga kombinasi afiks. Seperti apa bentuk imbuhan –imbuhan ini?
Prefiks
Agar lebih jelas dalam memahami dan menghafalkannya, maka kita bisa mengurutkannya mulai dari imbuhan yang letaknya paling awal, yakni prefiks. Jadi, prefiks adalah kata imbuhan atau afiksasi yang diletakkan di awal kata atau gampangannya ‘awalan’.
Jadi, lihat saja jika suatu kata dasar mendapat imbuhan di depannya, maka itu berarti prefix ya. Misalnya seperti: ke-, pe-, dan se-.
Contoh kalimat prefiks:
Lina terpilih sebagai putri daerah terfavorit.
(Adjektiva [A] a nomina [N]).
Penumbuk batu itu sangat rapi.
(verba [V] a nomina [N]).
Bu Dita seruang dengan Pak Doni.
(nomina [V] a nomina [N]).
Simak juga: Majas atau Gaya Bahasa
Infiks
Setelah dari awal, kita sedikit bergeser ke tengah, yakni sisipan. Sisipan inilah yang disebut sebagai infiks. Jadi, infiks adalah kata afiksasi berupa sisipan atau yang berada di tengah kata dasar. Contoh infiks : -el- dan -er-.
Contoh kalimat infiks:
Didit dan Doni bermain drum hingga terdengar gelegar suaranya.
(Adjektiva [A] a nomina [N]).
Ayah membersihkan gerigi sepedanya agar bisa berjalan lebih lancar.
(verba [V] a nomina [N]).
Seruling yang ada di laci itu milik Sinta.
(nomina [N] a nomina [N]).
Sufiks
Setelah dari awalan, ke sisipan, berarti terkahir adalah akhiran. Jadi, sufiks adalah kata imbuhan yang diletakkan di belakang kata dasar, atau sebagai akhiran kata. Contoh sufiks adalah : -an, -at, -si, -ika, -ur, -ris, -us, -isme, -is, -isasi, -in, -ir, -isida, -ita, -or, dan -tas.
Contoh kalimat sufiks:
Buku bacaan ini adalah kesukaan Dila.
(verba [V] a nomina [N]).
Tiwi tidak menyukai asinan yang dibuat di toko itu.
(Adjektiva [A] a nomina [N]).
Lidya ingin menjadi seorang kritikus ekonomi profesional.
(nomina [N] a nomina [N]).
Konfiks
Jika prefiks di awal, infiks di dalam, dan sufiks di akhir, maka ada juga yang merupakan paduan, yakni yang disebut sebagai konfiks. Konfiks adalah kata imbuhan atau afikasi yang terdapat pada bagian awal dan akhir kata dasar. Contoh konfiks seperti: ke-an, pe-an, dan per-an.
Contoh kalimat konfiks:
Pengaturan tata letak buku di perpustakaan ini telah ditetapkan.
(verba [V] a nomina [N]).
Pertunjukan tari itu sangat cantik.
(verba [V] a nomina [N]).
Kemiskinan menjadi masalah nasional yang sangat sulit dientaskan.
(Adjektiva [A] a nomina [N]).Kombinasi Afiks
Bentuk afiksasi yang lain adalah berupa kombinasi afiks. Kombinasi afiks ini seperti namanya, yakni berupa kombinasi dari aneka afiks yang telah dijelaskan. Contoh kombinasi afiks : pemer-, keber-an, kese-an, keter-an, pember-an, penye-an, perse-an, dan perseke-an.
Contoh kalimat kombinasi afiks:
Keberpihakan terhadap yang salah harus dihindari.
(dari bentuk ber- + dasar [D]).
Keterlibatan anak muda dalam kasus perampokan semakin ramai.
(dari bentuk ter- + dasar [D]).
Kita perlu penyesuaian terhadap kebijakan baru.
(dari bentuk menye-kan).