Macam Metode Pencatatan Barang (FIFO, LIFO, AC)
Mengenal Aneka Macam Sistem Pencatatan Persediaan Barang
Menata atau melakukan administrasi barang merupakan salah
satu langkah penting dalam suatu kegiatan bisnis. Suatu perusahan perlu untuk
mengadministrasikan barang -barang miliknya dengan sebaik -baiknya. Baik itu
barang yang digunakan sendiri maupun barang -barang dagangan untuk dijual ke
konsumen.
Sistem mencatat persediaan barang
Dalam mencatat persediaan barang, ada dua sistem atau cara
yang dapat digunakan, yakni sistem pencatatan secara terus menerus (perpetual system), dan sistem pencatatan
secara berkala (periodic system).
Berikut penjelasannya.
1. Sistem pencatatan secara terus menerus (perpetual system)
Sistem pencatatan secara terus menerus juga dikenal sebagai perpetual system, atau sering pula
disebut sistem buku. Pencatatan persediaan barang pada sistem ini dilakukan
secara kontinyu atau terus menerus. Untuk tiap -tiap jenis barang dibuat
perkiraan atau rekening atau kartu atau buku tersendiri.
Ketika terjadi pertambahan barang, maka akan dicatat di
sebelah debet dan berkurangnya jumlah
barang akan dicatat di sebelah kredit
pada setiap saat terjadi transaksi. Dalam catatan ini terdapat saldo perkiraan
yang disebut “Saldo buku persediaan barang”.
Saldo buku persediaan barang ini juga harus dicocokkan
dengan persediaan barang yang sebenarnya ada.
2. Sistem pencatatan secara berkala (periodic system)
Sistem pencatatan secara berkala (periodic system) juga sering disebut sebagai sistem pencatatan
fisik (physical system). Pada sistem
ini, setiap terjadi transaksi penjualan, yang dicatat hanyalah penerimaan uang
atau piutang dan penjualannya saja.
Pada kondisi ini, untuk mengurangi atau mengkredit perkiraan
(rekening persediaan. Perkiraan pembelian) senilai harga pokok barang yang
dijual tidak perlu dibuat jurnal. Ini karena harga pokok penjualan ditetapkan
berdasarkan daftar rincian persediaan barang yang ada. Daftar rincian inilah
yang disebut sebagai persediaan pisik.
Dengan begitu, persediaan pada akhir periode akuntansi
dilakukan dengan cara menginventarisasir atau menghitung persediaan secara
pisik. Perhitungan secara pisik (physical
inventory) ini dilakukan hanya pada waktu -waktu tertentu saja. Karenanya,
sistem pencatatan ini disebut sebagai sistem periodic atau periodical system.
Perhitungan secara pisik ini dimaksudkan untuk menetapkan
jumlah nyata dari masing -masing jenis barang yang tersedia.
Macam Metode Pencatatan Barang
Di dalam melaksanakan sistem pencatatan persediaan barang,
baik menggunakan sistem pencatatan terus menerus (perpetual) mau pun dengan sistem pencatatan secara periodik (periodic), dapat dilakukan dengan
berbagai metode.
Praktek pencatatan yang banyak digunakan di antaranya metode
First In First Out (FIFO), Last In First Out (LIFO), dan Weighted Average Cost (WAC) atau Average Cost (AC). Berikut penjelasan
mengenai tiga macam metode pencatatan barang ini.
1. First In First Out (FIFO)
Pencatatan dengan metode FIFO atau First In First Out (Pertama Masuk, Pertama Keluar) ini artinya barang yang pertama masuk,
maka itulah yang terlebih dahulu dikeluarkan. Tujuan dari metode FIFO ini
adalah agar masing -masing produk tidak tertimbun terlalu lama dan menghindari
masa kadaluarsa produk.
Contoh penerapan metode FIFO :
Misalnya barang -barang dagangan yang dibeli dan dijual oleh
suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
·
Tanggal 5 dibeli 100 barang “X” @ Rp 11.000
·
Tanggal 7 dibeli 100 barang “X” @ Rp 12.000
·
Tanggal 10 dijual 130 barang “X”
Dari transaksi yang tertera di atas, maka dapat dilihat
bahwa barang yang pertama masuk adalah produk X yang seharga @ Rp 11.000 per
unit, diikut dengan produk X seharga @ Rp 12.000.
Selanjutnya, ketika dilakukan penjualan, maka barang yang
pertama kali dikeluarkan adalah barang X yang berharga Rp 11.000. Selanjutnya apabila
barang yang pertama sudah habis atau tidak cukup untuk memenuhi jumlah
penjualan, baru kemudianbarang yang masuk berikutnya dikeluarkan.
Dari contoh di atas, maka barang yang dikeluarkan sebagai
berikut :
·
Pertama diambil : 100 unit barang X seharga @ Rp
11.000
·
Sebagian lagi diambil : 30 unit barang X seharga
@ Rp 12.000
·
Jumlah yang dijual : 130 unit.
·
Jadi, sisa persediaan barang adalah 70 unit @
12.000 (terakhir masuk)
2. Last In First Out (LIFO)
Pencatatan pada metode LIFO atau last In First Out (Terakhir Masuk Pertama Keluar) adalah ketika
barang yang paling akhir masuk, maka itulah yang lebih dahulu dikeluarkan. Metode
ini digunakan untuk memudahkan proses penataan, baik itu memasukkan maupun
mengambil barang.
Bila menggunakan contoh pada metode FIFO sebelumnya, maka
barang yang diambil untuk dikeluarkan guna melengkapi penjualan yakni :
·
Pertama diambil : 100 unit dari barang X seharga
@ Rp 12.000
·
Sebagian yang diambil : 30 unit dari barang X
seharga @ Rp 11.000
·
Jumlah yang dijual : 130 unit
·
Jadi, sisa persediaan barang adalah 70 unit dari
@ Rp 11.000 (pertama masuk).
3. Weighted Average Cost (WAC) atau Average Cost (AC).
Pencatatan barang -barang dengan metode Average Cost Method ini artinya adalah barang -barang yang
dikeluarkan dicatat berdasarkan pada harga rata -ratanya.
Apabila kembali merujuk pada contoh sebelumnya, maka bila
digunakan metode WAC atau AC ini dengan metode harga rata -rata, untuk memenuhi
jumlah penjualan sebanyak 130 unit, dapat diambil secara sembarang baik dari
yang pertama kali masuk atau pun dari yang berikutnya masuk. Harga yang
digunakan adalah harga rata -ratakan, yakni 150 unit x rata -rata harga per
unit.
Sistem Pencatatan
yang Efektif
Dalam prakteknya, setiap perusahaan dapat menggunakan metode
yang berbeda -beda dalam prosedur menetapkan jumlah persediaan dan juga cara
pencatatan ini. Namun, penggunaan sistem persediaan terus menerus atau
perpetual untuk barang dagangan dianggap sebagai sistem pencatatan yang paling
efektif untuk mengendalikan persediaan barang.
Sistem pencatatan terus menerus ini memugnkinkan perusahaan
dapat menggabungkannya dengan buku besar atau general ledger. Dasar yang
digunakan dalam sistem ini adalah catatan untuk semua penambahan dan
pengurangannya yang dilakukan melalui cara yang sama seperti pencatatan kas.
Akan tetapi, memang tidak sepenuhnya seperti kas karena barang dagangan yang
mempunyai banyak jenis.
Demikian pemaparan mengenai Macam Metode Pencatatan Barang (FIFO, LIFO, AC). Semoga bermanfaat.
Demikian pemaparan mengenai Macam Metode Pencatatan Barang (FIFO, LIFO, AC). Semoga bermanfaat.