Mengenali Detail Pasar Input dan Pasar Output
Apa Pengertian dan Ragam Pasar Input dan Pasar Output?
Ketika berbincang tentang pasar, yang sering kali dimaksudkan
biasanya hanya berupa pasar barang. Misalnya saja seperti pasar tanaman, pasar hewan,
pasar bunga, serta pasar barang kebutuhan sehari-hari yang berisi beras, minyak
goreng, sabun, dan lain-lain.
Padahal, pasar pada dasarnya tidak hanya memperjualbelikan barang
yang merupakan hasil dari kegiatan produksi seperti tersebut di atas.
Pasar memiliki konsep yang lebih luas lagi. Di dalamnya, ada pula yang juga memperjualbelikan faktor-faktor produksi yang akan digunakan dalam kegiatan produksi.
Pasar memiliki konsep yang lebih luas lagi. Di dalamnya, ada pula yang juga memperjualbelikan faktor-faktor produksi yang akan digunakan dalam kegiatan produksi.
Pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi ini misalnya adalah
pasar tenaga kerja, pasar bahan baku, dan pasar modal. Tanpa adanya pasar
faktor produksi, maka kegiatan produksi tidak akan berjalan. Artinya, barang
serta jasa yang biasa kita nikmati pun tidak dapat dihasilkan.
Jadi, bila dikaitkan dengan kegiatan produksi ini, terdapat dua
macam pasar, yakni pasar input dan pasar output. Untuk memudahkan pemahaman,
kita bisa melihat pada diagram model sederhana berikut ini:
Diagram interaksi pelaku ekonomi model sederhana
Dari diagram di atas, kita bisa melihat bahwa ketika perusahaan
memerlukan faktor-faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja, bangunan, modal, bahan
baku, dan kewirausahaan, maka perusahaan dapat memperolehnya dari rumah tangga.
Di dalam hal ini, perusahaan dan rumah tangga dapat bertemu di
pasar input (pasar faktor produksi).
Sebaliknya, ketika rumah tangga membutuhkan barang dan jasa, rumah tangga dapat
membelinya dari perusahaan. Dalam hal ini, rumah tangga dan perusahaan dapat
bertemu di pasar output (pasar barang
dan jasa).
Dari uraian inilah,
dapat diketahui bahwa pasar ada dua macam, yakni pasar output (pasar barang dan
jasa) dan pasar input (pasar faktor-faktor produksi). Nah, berikut ini, kita
akan membahas mengenai pengertian pasar output
dan pasar input, sekaligus macam
dan contohnya.
Simak juga: Pengertian Pasar, Fungsi, Ciri, Struktur dan Jenis Pasar
Pasar Output (Pasar
barang dan jasa)
Pasar
output adalah pasar yang memperjualbelikan barang dan jasa yang merupakan
output (hasil) dari kegiatan produksi. Ada dua macam struktur dalam pasar
output punya, yakni pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak
sempurna.
1. PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
Pengertian
pasar persaingan sempurna adalah pasar yang memiliki sangat banyak pembeli dan
penjual, sehingga secara perseorangan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
Ciri
pasar persaingan sempurna
a.
Jumlah
pembeli dan penjual sangat banyak.
b.
Barang
dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen (serupa).
c.
Pembeli
dan penjual tahu keadaan pasar dengan sempurna.
d.
Pembeli
dan penjual bebas keluar masuk pasar.
e.
Faktor-faktor
produksi dapat bergerak bebas.
f.
Perseorangan
tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
Pada
pasar persaingan sempurna, pembentukan harga ditentukan oleh kekuatan yang
menarik antara permintaan dan penawaran di pasar. Jadi, harga yang terbentuk
benar-benar mencerminkan keinginan pembeli dan penjual secara keseluruhan.
Kelebihan
pasar persaingan sempurna
a.
mampu
mendorong penghematan;
b.
pembeli
dan penjual bebas bertindak;
c.
harga
tidak dikendalikan oleh satu penjual atau satu pembeli saja.
Kekurangan
pasar persaingan sempurna
a.
Tidak
ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk;
b.
terbatasnya
kebebasan memilih bagi pembeli;
c.
produsen
memberi gaji dan upah terlalu rendah pada karyawannya demi penghematan.
2. PASAR PERSAINGAN
TIDAK SEMPURNA
Pengertian
pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang terjadi bila satu atau
beberapa ciri-ciri pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi. Jadi, pasar ini
adalah bentuk pasar persaingan sempurna yang tidak lengkap ciri-cirinya.
Ada
beberapa bentuk pasar persaingan tidak sempurna: yakni : Pasar monopoli, pasar
oligopoly, pasar persaingan monopolistik, pasar monopsoni dan pasar oligopsoni.
2. 1. Pasar Monopoli
Pasar
monopoli adalah pasar yang dikuasai satu penjual. Contoh: pasar listrik di
Indonesia yang dikuasai oleh PT PLN (Perusahaan Listrik Negara); pasar layanan
kereta api yang dikuasai oleh PT KAI.
Ciri
pasar monopoli
a.
terdapat
satu penjual
b.
harga
ditentukan penjual (monopoli)
c.
perusahaan
lain sulit memasuki pasar d. konsumen tidak bisa pindah walau rugi
d.
bisa
menimbulkan ketidakadilan/kerugian bagi masyarakat.
Jenis
Jenis Pasar Monopoli
a.
pasar
monopoli alamiah: muncul karena keadaan alam yang khas.
b.
pasar
monopoli masyarakat: muncul karena kepercayaan masyarakat.
c.
pasar
monopoli undang-undang: muncul karena pemberlakuan kebijakan/ undang-undang.
Terdiri dari monopoli negara, hak cipta, hak paten dan hak merk.
d.
Kemampuan
efisiensi : muncul karena kemampuan tunggal dalam menghemat biaya produksi,
e.
Penguasaan
bahan baku : muncul karena satu pihak menguasai bahan baku.
f.
Penguasaan
teknologi dan tenaga ahli : muncul karena satu pihak menguasai teknologi dan
tenaga ahli
2.2. Pasar Oligopoli
Pengertian
pasar oligopoly adalah pasar yang hanya dikuasai oleh beberapa penjual, namun
pasar ini sulit untuk dimasuki oleh para penjual baru yang ingin ikut berjualan
dalam pasar tersebut.
Macam
macam pasar oligopoly
a.
oligopoli
murni : menjual barang yang homogen, contoh pasar semen.
b.
oligopoli
diferensial : menjual barang yang berbeda corak, contoh, pasar mobil, pasar
sepeda motor.
Ciri
pasar oligopoli
a.
terdapat
beberapa penjual
b.
barang
yang dijual homogen atau dapat beda corak
c.
sulit
dimasuki oleh perusahaan baru
d.
membutuhkan
peran iklan
e.
terdapat
satu market leader (pemimpin pasar)
f.
harga
jual tidak mudah berubah
2.3. Pasar Persaingan
Monopolistik
Pengertian
pasar persaingan monopolistic adalah pasar yang bentuknya mendekati pasar
persaingan sempurna dan mendekati pasar monopoli, sehingga disebut sebagai pasar
persaingan monopolistik, contoh pasar pakaian dan pasar sepatu.
Ciri
pasar persaingan monopolistic
a.
jumlah
penjual banyak tapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna.
b.
barang
yang dijual berbeda corak.
c.
Penjual
I produsen harus aktif beriklan.
d.
Perusahaan
baru lebih mudah masuk pasar.
2.4. Pasar Monopsoni
Pengertian
pasar monopsony adalah pasar yang dikuasai satu pembeli saja, namun ada banyak
penjual. Contoh pasar monopsony adalah pasar sayur di daerah terpencil dan
pasar susu sapi perah di daerah terpencil.
Ciri
pasar monopsoni
a.
Hanya
ada satu pembeli.
b.
Pembeli
bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.
c.
Barang
yang dijual merupakan bahan mentah.
d.
Harga
sangat ditentukan pembeli.
2.5. Pasar Oligopsoni
Pengertian
pasar oligopsoni yakni pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli saja.
Contohnya seperti pasar wortel di suatu desa, dengan para penjual wortel yang
banyak, tapi pembelinya hanya sedikit.
Ciri pasar oligopsoni
a.
terdapat
beberapa pembeli.
b.
pembeli
bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.
c.
barang
yang dijual merupakan bahan mentah.
d.
harga
cenderung stabil.
Baca juga: Faktor Faktor yang Mempengaruhi Target Pasar
PASAR INPUT (PASAR
FAKTOR PRODUKSI)
Pasar
input adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, yang meliputi
faktor produksi alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
Pasar
input atau pasar faktor produksi ini dapat juga diartikan sebagai pasar yang
mempertemukan antara permintaan dan penawaran faktor-faktor produksi.
Permintaan faktor produksi ini umumnya berasal dari perusahaan, sedangkan
penawaran faktor produksi umumnya berasal dari rumah tangga.
Berikut
terdapat aneka macam faktor produksi dalam pasar input
1. Pasar Faktor Produksi
Alam
Pasar
faktor produksi alam adalah pasar yang memperjualbelikan faktor produksi alam.
Seperti misalnya tanah, bahan tambang, dan tumbuhan.
Faktor
produksi alam ini dapat terdiri dari tanah serta kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya. Di antaranya dapat berupa bahan tambang dan gas bumi. Selain itu,
ada juga kekayaan alam yang berada di permukaan tanah, contohnya tanaman,
hewan, batuan, dan pasir.
2. Pasar Faktor Produksi
Tenaga Kerja
Pasar
faktor produksi tenaga kerja adalah pasar yang memperjualbelikan faktor
produksi tenaga kerja. Faktor produksi tenaga kerja ini dapat dikatakan sebagai
faktor produksi yang khusus atau istimewa karena dihasilkan oleh manusia.
Karena
dihasilkan manusia, maka dalam mengelola tenaga kerja harus juga
mempertimbangkan sisi-sisi kemanusiaan, seperti ingin dihargai, ketidakpuasan,
iri hati, aktualisasi diri, rasa bosan, dan sejenisnya.
Penggolongan
faktor produksi tenaga kerja
a.
Pasar
tenaga kerja terdidik, terlatih, serta tidak terdidik dan tidak terlatih
b.
Pasar
tenaga kerja utama dan biasa
c.
Pasar
tenaga kerja intern dan ekstern
d.
Pasar
tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri
Berdasarkan
struktur pasarnya, pasar tenaga kerja juga dapat digolongkan menjadi:
a.
Pasar
tenaga kerja persaingan sempurna
b.
Pasar
tenaga kerja monopoli
c.
Pasar
tenaga kerja monopsoni
d.
Pasar
tenaga kerja monopoli bilateral
3. Pasar Faktor Produksi
Modal
Pasar
faktor produksi modal adalah pasar yang memperjualbelikan faktor produksi
modal. Setiap kegiatan produksi tentu memerlukan modal sebagai salah satu
faktor produksinya.
Modal
yang diperlukan ini dapat berbentuk modal barang maupun modal uang. Modal
barang tersebut misalnya seperti mesin-mesin yang digunakan sebagai alat untuk
membuat produk-produk baru.
Sementara
modal uang digunakan untuk membiayai kepentingan-kepentingan perusahaan,
seperti membayar biaya telepon, biaya air PDAM, biaya listrik, membeli
perlengkapan kantor (kertas, lem, pulpen, pita komputer), membayar biaya
perbaikan gedung, mendirikan gedung baru, dan lain-lain.
Modal
ini dapat terdiri dari modal barang dan modal uang. Modal uang dapat diperoleh
dari tabungan atau pinjaman. Pinjaman bisa diperoleh dari orang lain, bank,
pasar uang, atau pasar modal.
4. Pasar Faktor Produksi
Kewirausahaan
Pasar
faktor produksi kewirausahaan adalah pasar yang memperjualbelikan faktor
produksi kewirausahaan. Kewirausahaan yang dimaksud di sini adalah segala hal
yang dimiliki seorang wirausaha.
Wirausaha
adalah orang yang mampu mengorganisasikan dan mengombinasikan tiga faktor
produksi, yakni faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal, agar bisa
diperoleh hasil produksi yang diinginkan.
Ini
karena setiap kegiatan produksi, terutama produksi dalam skala besar, tidak akan
dapat berjalan dengan baik bila tidak ada orang yang mengelola kegiatan
tersebut.
Demikian artikel mengenai Detail Pasar Input dan Pasar Output, jangan lupa kunjungi terus porosilmu.com untuk mendapat materi pelajaran sekolah. Terima kasih.
Demikian artikel mengenai Detail Pasar Input dan Pasar Output, jangan lupa kunjungi terus porosilmu.com untuk mendapat materi pelajaran sekolah. Terima kasih.