Pengertian Inflasi dan Penyebabnya
Seringkali, wacana ekonomi menyebut-nyebut tentang istilah
inflasi. Infasli ini pun sering diidentikan sebagai kondisi yang tidak
menguntungkan, merugikan masyarakat umum, harga-harga yang mahal dan menjadi
tanda dari semakin terpuruknya ekonomi suatu negara.
Pengertian inflasi
Istilah inflasi tentu bukan hal baru bagi kamu yang peduli
dan sering mengikuti perkembangan ekonomi di Indonesia. Namun, sudah tahukah
kamu tentang apa itu pengertian inflasi?
Secara sederhana, inflasi dapat dipahami sebagai tingkat
kenaikan harga umum secara terus menerus dalam periode tertentu (Ismanthono,
2010 : 155). Jadi, pada dasarnya, inflasi ini menunjukkan kondisi melemahnya
nilai tukar mata uang terhadap barang.
Karena nilai mata uangnya melemah, maka harga barang pun
menjadi semakin mahal. Ibaratnya, kalau biasanya nilai uang Rp 10.000 setara
dengan satu kilogram beras, namun karena nilai mata uang yang melemah atau
menurun, maka Rp 10.000 hanya setara dengan 0,8 kilogram beras. Kondisi inilah
yang membuat harga barang jadi lebih mahal. (Baca juga: Apa yang Dimaksud Devaluasi? )
Penyebab inflasi
Secara teoritis, penyebab terjadinya inflasi dapat dibagi ke
dalam tiga kelompok, yakni (1) demand-
side inflation, (2) supply side- inflation,
dan (3) demand- supply inflation.
Berikut keterangannya :
Demand side inflation
Pada kondisi ini, inflasi disebabkan oleh kenaikan
permintaan agregat (pemintaan kelompok orang pada produk tertentu) yang
melebihi kenaikan penawaran agregat, selain karena faktor non-moneter
(keuangan).
Supply side inflation
Pada kondisi ini, inflasi terjadi karena disebabkan oleh
kenaikan penawaran agregat yang melebihi permintaan agregat. Faktor-faktor yang
mempengaruhi dapat berupa kenaikan tingkat upah, harga bahan baku impor maupun
domestik, ataupun kekakuan struktural.
Sebagai contoh, pada inflasi yang disebabkan oleh kenaikan
tingkat upah, maka agar produsen tidak merugi dan tetap mendapatkan lama, maka
produsen kemudian mengalihkannya pada konsumen dengan menaikkan tingkat harga
barang.
Hal ini juga disebut sebagai wage cost push inflation. Inflasi jenis ini juga dapat disebabkan
oleh kesenjangan pengusaha. Artinya, ada pengusaha yang memiliki kekuatan
monopoli atau oligopoli. Mereka kemudian menaikkan harga barang demi
meningkatkan margin keuntungan mereka .
Pada kondisi ini, dikenal pula sebagai price push inflation. Selain itu, ada pula import cost push inflation yang disebabkan oleh kenaikan tingkat
harga di negara asal bahan baku. Kenaikan harga ini kemudian diteruskan ke
perekonomian domestik. Kemudian, tingkat harga umum di pasar domestik pun jadi
ikut meningkat.
Kenaikan hara ini juga dapat disebabkan oleh adanya
depresiasi nilai tukar. Depresiasi
sendiri artinya adalah penurunan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang
lain yang terjadi di pasar uang.
Demand supply inflation
Kondisi ini, inflasi disebabkan oleh kombinasi antara
kenaikan permintaan agregat dan kenaikan penawaran. Hal ini kemudian
menyebabkan harga menjadi meningkat lebih tinggi.
Interaksi ini disebabkan oleh ekspektasi kenaikan harga,
tingkat upah atau adanya kelembaman (inertia)
inflasi masa lalu.