Transportasi pada Hewan Avertebrata (Protozoa, Cacing, Insekta)
Sistem Transportasi pada Protozoa
Protozoa merupakan hewan avertebrata dengan organ tubuh yang masih sangat sederhana. Karena tubuhnya yang hanya terdiri dari satu sel saja, maka protozoa pun juga tidak memiliki alat transportasi khusus. Satu sel yang dimilikinya itulah yang melakukan seluruh aktivitas hidup protozoa, termasuk dalam proses transportasi.
Sistem Transportasi pada Cacing / Vermes
Cacing planaria memiliki alat transportasi berupa rongga gastrovaskuler. Rongga ini memiliki banyak cabang-cabang.
- Sistem transportasi pada Cacing Tanah
Cacing tanah memiliki sistem transportasi berupa peredaran darah tertutup. Artinya, darah cacing tanah ini diedarkan ke seluruh bagian tubuhnya melalui pembuluh darah. Pada cacing tanah, darahnya terdiri dari butir darah dan plasma darah yang mendandung haemoglobin.
Berikut ini adalah alat-alat transportasi pada cacing tanah:
- Pembuluh darah.
- Pembuluh kapiler
- lima pasang lengkung aorta
Sistem Transportasi pada Insekta
Pada hewan insekta atau serangga, sistem transportasi yang digunakan berupa sistem peredaran darah terbuka. Sistem peredaran darah terbuka artinya darahnya tidak mengalir di dalam pembuluh darah. Insekta mempunyai alat pompa darah yang disebut sebagai jantung pembuluh.
Darah pada insekta tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak berwarna merah, melainkan hijau. Darah pada insekta hanya berfungsi untuk mengedarkan sari-sari makanan sekaligus untuk membunuh organisme asing. Sedangkan oksigen tidak diedarkan melalui darah, melainkan dilakukan oleh sistem trakea.