Siklus Hidrologi: Pengertian, Tahapan dan Macamnya
Pada kesempatan kali ini porosilmu.com akan membahas mengenai siklus hidrologi. Dimana poin yang akan dibahas adalah pengertian hidrologi, tahapan tahapan siklus hidrologi dan macam macam siklus hidrologi.
Pengertian Hidrologi
Secara etimologi hidrologi berasal dari bahasa Yunani Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos, Hydrologia, yang artinya ilmu air. Sehingga hidrologi merupakan cabang dari ilmu geografi yang mengkaji mengenai pergerakan, distribusi dan juga kualitas air di bumi, kajian ini juga meliputi siklus hidrologi dan sumber daya air.
Lebih dalam lagi ilmu hidrologi mengkaji tentang hidrometeorologi (air yang ada di udara dengan wujud gas), potamologi (aliran permukaan), kriologi (air dengan wujud padat contohnya es dan salju), geohidrologi (air tanah), serta limnologi (air permukaan yang cenderung tenang contohnya danau, dan waduk).
Tahapan - Tahapan Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi terdiri dari 9 tahap yakni evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, sublimasi, kondesasi, adveksi, presipitasi, run off, dan infiltrasi. Jika buat dalam bentuk gambar maka akan terlihat bahwa siklus ini membentuk suatu lingkaran.
Dimana sebagai awal siklus ini adalah tahap evaporasi dan diakhiri dengan tahap infiltrasi. Namun, setelah memasuki infiltrasi siklus hidrologi akan berulang dengan masuk ke tahap evaporasi lagi, begitu seterusnya. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan tiap tahap di bawah ini.
Evaporasi
Evaporasi merupakan tahap awal dari siklus hidrologi. Istilah lain dari evaporasi adalah penguapan. Penguapan yang pertama terjadi ada di bumi yakni penguapan di samudera, laut, danau, rawa, sungai maupun bendungan dan beberapa tempat lain di permukaan bumi. Air yang ada di tempat tersebut akan berubah menjadi uap air dikarenakan pemanasan oleh sinar matahari.
Uap air tersebut lalu naik ke atas yakni ke atmosfer oleh angin. Jika panas sinar matahari tinggi maka air yang berubah menjadi uap air juga banyak, begitu juga sebaliknya dan makin banyak uap air yang dibawa ke atmosfer bumi.
Transpirasi
Sama halnya dengan evaporasi, transpirasi juga disebut penguapan, hanya saja bukan dari samudra atau sungai tetapi dari makhluk hidup. Penguapan ini terjadi pada jaringan makhluk hidup baik hewan ataupun tumbuhan. Secara tehnis pun juga sama dengan evaporasi, uap air juga dibawa ke atmosfer.
Evapotranspirasi
Evapotranspirasi merupakan penggabungan dari evaporasi dan transpirasi. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa ini adalah penguapan air secara total dari permukaan bumi dan jaringan makhluk hidup. Evapotranspirasi merupakan tahap yang sangat mempengaruhi jumlah uap air yang terangkut ke atmosfer dalam siklus hidrologi.
Sublimasi
Sublimasi merupakan proses berubahnya es di kutub atau pada puncak gunung menjadi uap air tanpa melalui proses mencair terlebih dahulu. Namun, jumlah uap air yang dihasilkan jauh lebih sedikit jika dibanding tahap sebelumnya, sehingga uap air yang terangkat juga lebih sedikit. Proses pada tahap ini berlangsung lebih lambat dibanding sebelumnya. Sublimasi terjadi pada tahap siklus hidrologi panjang.
Kondensasi
Kondensasi merupakan proses uap air berubah menjadi partikel es. Ketika uap air pada proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi dan sublimasi telah mencapai ketinggian tertentu, maka uap air tersebut berubah menjadi partikel es yang memiliki ukuran sangat kecil.
Perubahan wujud tersebut terjadi dikarenakan pengaruh dari suhu udara yang sangat rendah pada ketinggian itu. Partikel es yang terbentuk akan saling mendekati satu dengan yang lain hingga bersatu membentuk sebuah awan. Jika jumlah partikel es yang menyatu banyak, maka makin tebal dan hitam awan yang terbentuk.
Adveksi
Adveksi merupakan proses perpindahan awan dari satu titik ke titik yang lain, tetapi masih dalam satu horizontal. Awan hitam dan gelap yang terbentuk dari partikel es tersebut dapat berpindah dari satu titik ke titik lain dalam satu horizontal.
Proses ini terjadi karena adanya angin maupun perbedaan tekanan udara sehingga membuat awan tersebut berpindah. Proses adveksi memungkinkan awan menyebar dan juga berpindah dari atmosfer yang berada di lautan menuju atmosfer yang berada di daratan. Namun, tahap adveksi tidak selalu terjadi dalam siklus hidrologi, dan tahapan terjadi dalam siklus hidrologi pendek.
Presipitasi
Presipitasi adalah proses mencairnya awan hitam diakibatkan oleh adanya pengaruh suhu udara yang tinggi. Dalam tahapan ini hujan terjadi, yakni awan hitam yang terdiri dari partikel es mencair dan air itu jatuh ke bumi dalam bentuk hujan. Namun, tidak semua presipitasi dapat menghasilkan air.
Jika daerah terjadinya prepitasi mempunyai suhu yang rendah (kurang dari 0ᵒ Celcius), maka akan turun salju bukan air. Hal ini dapat kita temui di daerah yang memiliki iklim sub tropis, dimana daerah tersebut memiliki suhu yang tidak terlalu panas seperti layaknya iklim tropis.
Run Off
Tahapan ini terjadi di permukaan bumi. Dimana awan sudah mengalami proses presipitasi, maka air tersebut akan mengalami proses yang disebut run off. Run off atau limpasan merupakan proses pergerakan air dari tempat tinggi menuju tempat yang rendah dan terjadi di permukaan bumi.
Pergerakan dari air itu terjadi melalui saluran saluran air misalnya saluran selokan, danau, sungai, hingga laut. Proses run off membuat air yang dalam siklus hidrologi kembali menuju ke lapisan hidrosfer bumi.
Infiltrasi
Proses terakhir adalah tahap infiltrasi. Dimana air yang ada di bumi karena terjadi proses presipitasi, tidak semua mengalir ke permukaan bumi dan mengalami tahap run off. Namun, sebagian dari itu akan bergerak menuju ke pori pori tanah, dan terakumulasi menjadi air tanah. Air yang masuk hanyalah sebagian kecilnya saja. Proses pergerakan air ke pori pori tanah inilah disebut sebagai tahap infiltrasi. Tahap infiltrasi ini secara lambat akan membawa air tanah ke laut kembali.
Setelah itu air yang mengalami siklus hidrologi akan kembali ke lautan. Dalam waktu yang bertahap, air tadi akan kembali mengalami siklus hidrologi lagi, dengan diawali evaporasi.
Macam Macam Siklus hidrologi
Siklus hidrologi yang berlangsung terus menerus inilah yang membuat air menjadi sumber daya alam yang dapat diperbarui. Jumlah air yang ada di bumi sangat banyak, baik itu dalam berbentuk cairan, gas, maupun padat.
Siklus hidrologi dibagi menjadi beberapa macam, yakni siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang. Masing masing siklus memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik masing masing siklus tersebut sebagai berikut:
A. Siklus Pendek
Pada siklus ini proses terjadinya relatif pendek atau singkat. Berikut urutan dari siklus pendek:
- Air laut menguap menjadi uap air oleh panas matahari
- Terjadi kondensasi dan juga pembentukan awan
- Turun hujan di permukaan laut
B. Siklus Sedang
Berikut ini urutan proses siklus sedang:
- Air laut menguap dan berubah menjadi uap air oleh sinar matahari
- Terjadi kondensasi
- Uap air bergerak karena tiupan angin ke darat
- Terjadi pembentukan awan
- Turun hujan pada permukaan daratan
- Air mengalir di sungai menuju ke laut kembali
C. Siklus Panjang
Durasi waktu yang dibutuhkan pada siklus ini cenderung panjang dan lambat. Berikut urutan dari siklus panjang:
- Air laut menguap menjadi uap air karena sinar matahari
- Uap air mengalami sublimasi
- Pembentukan awan yang didalamnya terkandung Kristal es
- Awan bergerak karena tiupan angin ke darat
- Pembentukan awan
- Turun salju
- Terjadi pembentukan gletser
- Gletser mencair membentuk suatu aliran sungai
- Air mengalir dari sungai menuju ke darat dan lalu ke laut