Pengertian Erosi dan 4 Jenis Erosi
Ketika mempelajari mengenai bumi, maka kita akan sering pula mempelajari tentang tanah. Tanah merupakan salah satu bagian dari pelajaran geografi yang penting untuk dipelajari. Salah satu materi mengenai tanah yang penting untuk diketahui adalah tentang erosi. Kita perlu mempelajari apa pengertian erosi dan jenis erosi. Karenanya, kali ini kita akan membahas mengenai dua materi ini. Adapun jenis erosi yang akan dibahas meliputi : ablasi, abrasi, eksarasi, deflasi.
Pengertian Erosi
Erosi juga disebut dengan pengikisan. Pengertian erosi adalah proses pelepasan serta pemindahan dari massa batuan yang terjadi secara alami, dari satu tempat ke tempat lain, oleh tenaga yang bergerak di atas permukaan bumi.
Jenis Jenis Erosi
Jika dilihat dari zat pelarutnya, erosi dapat dibagi ke dalam empat jenis. Jenis erosi tersbut meliputi : ablasi, abrasi, eksarasi dan deflasi. Berikut keterangannya.
1. Ablasi
Ablasi merupakan jenis erosi yang terjadi akibat air mengalir. Aliran air mengakibatkan banyak gesekan pada tanah yang dilewatinya. Besar kecilnya gesekan pada tanah dipengaruhi oleh besarnya aliran air yang melewati tanah. Jika kecepatan dan jumlah air semakin besar, maka gesekan pada tanah juga semakin besar.
Kecepatan air sendiri dipengaruhi oleh gradien atau kemiringan lahan. Lahan yang semakin miring mengakibatkan air mengalir semakin cepat. Akibatnya, gesekan air dengan tanah dan batuan juga semakin besar. Lalu, benda –benda padat dapat terbawa bersama air yang mengalir tersebut.
Gesekan yang terjadi secara terus menerus inilah yang dapat mengakibatkan terjadinya pengikisan. Pengikisan air sungai yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan terbentuknya aliran seperti huruf v, jurang atau ngarai, aliran deras, bahkan air terjun.
Simak juga: Karakteristik dan 3 Macam Bentuk Galaksi
Poses Terjadinya Lembah
Lembah dapat terjadi akibat erosi. Terjadinya lembah disebabkan oleh aliran air yang ada di dasar sungai yang amat cepat. Kemudian, terjadi pengikisan di dasar sungai yang sering disebut erosi vertikal. Apabila aliran air terjadi di pinggiran sungai, maka hasilnya adalah pengikisan ke arah samping atau erosi ke samping.
Erosi vertikal ini membuat sungai semakin lama menjadi semakin dalam. Sedangkan erosi ke samping membuat sungai menjadi semakin lebar. Erosi vertikal dapat menyebabkan huruf v. Contoh sungai yang terbentuk akibat erosi vertikal misalnya lembah Aria, Ngarai Sihanok, dan Grand Canyon di Amerika Serikat.
Proses Terjadinya Jurang
Jurang merupakan bentuk bentang alam yang dalam adn sempit. Proses terjadinya jurang dapat disebabkan oleh pengikisan pada batuan yang resisten. Batuan resisten yang berada di sebelah kanan dan kiri sungai ini sfatnya tidak mudah terkikis air. Padahal, erosi vertikal terus berlangsung.
Akibatnya, erosi vertikal berlangsung lebih cepat dibanding erosi ke samping. Hal inilah yang membuat dinding sungai menjadi sangat miring atau cenderung vertikal. Sementara dasar sungai adalah bahan yang resisten, yakni batuan keras yang tidak mudah terkikis air.
Proses Terjadinya Aliran Deras Pada Sungai
Sungai dapat memiliki aliran yang deras, dan ada yang tidak. Terkadang, ada pula satu bagian sungai yang alirannya sangat deras. Aliran deras air sungai ini terjadi akibat adanya jenis batuan yang berselang-seling, yakni batuan resisten dan batuan yang tidak resisten di dasar sungai.
Ketika air melewati batuan yang resisten, maka air menjadi sulit melakukan pengikisan. Inilah yang membuat dasar sungai menjadi tidak rata. Sedangkan ketika air melewati batuan yang tidak resisten, maka akan terjadi turbulensi sehingga terbentuklah aliran air yang menyerupai air terjun pendek yang beraliran deras. Bentang alam yang seperti ini, dikenal sebagai rapit atau aliran deras.
Tingkatan erosi akibat aliran air
Erosi yang terjadi karena air yang mengalir, dapat dibagi dalam beberapa tingkatan berdasarkan pada tingkat kerusakannya. Berikut pembagiannya :
(a) Erosi percik (Splash Erosion)
Erosi percik adalah proses pengikisan yang dapat terjadi dikarenakan percikan air. Percikan yang berupa partikel tanah dalam jumlah kecil lalu di bawa dan diendapkan di tempat lain.
(b) Erosi lembar (Sheet Erosion)
Erosi lembar adalah proses pengikisan tanah dengan ciri khas ketebalan sama atau merata pada suatu permukaan tanah.
(c) Erosi alur (Rill Erosion)
Erosi alur adalah erosi yang terjadi akibat aliran air yang mengalir berkumpul pada suatu cekungan. Akibatnya, erjadilah erosi tanah yang lebih besar di bagian cekungan tanah tersebut. Alur –alur yang terjadi karena erosi dapat dihilangkan melalui pengolahan tanah biasa.
(d) Erosi parit (Gully Erosion)
Erosi parit adalah erosi yang terjadinya sama seperti erosi alur. Akan tetapi, saluran yang terbentuk sudah lebih dalam. Karenanya, alur –alur yang terjadi tidak dapat dihilangkan melalui pengolahan tanah biasa.
2. Abrasi
Abrasi adalah erosi yang terjadi karena air laut sebagai hasil dari erosi marine. Tinggi rendahnya erosi yang terjadi karena air laut dipengaruhi besar kecilnya kekuatan gelombang. Erosi yang terjadi karena air laut ini adalah bentuk pengikisan di pantai akibat pukulan oleh gelombang laut secara terus menerus terhadap dinding pantai.
Erosi air laut ini menyebabkan terjadinya bentang alam berupa cliff (tebing terjal), notch (takik), gua pantai, wave cut platform (punggungan yang terpotong gelombang), tanjung, serta teluk. Cliff dapat terjadi akibat gelombang yang melemahkan batuan yang ada di pantai.
Awalnya, gelombang membuat batuan di pantai menjadi retak. Retakan ini lalu membesar dan terbentulah notch yang semakin dalam sehingga terbentuk gua. Karena gua diterjang oleh gelombang terus menerus, akibatnya atap gua runtuh. Akhirnya, terbentuklah cliff dan wave cut platform.
3. Eksarasi
Eksarasi merupakan jenis erosi yang terjadi akibat hasil pengerjaan es. Eksarasi hanya dapat terjadi di daerah dengan musim salju atau daerah pegunungan tinggi. Awalnya, erosi terjadi akibat turunnya salju di lembah yang terdapat pada lereng atau perbukitan.
Lalu, salju yang terbentuk lama kelamaa akan menumpuk di lembah. Berubahlah salju itu menjadi padat dan terbentuk massa es yang berat. Karena terdapat gaya gravitasi, massa es kemudian meluncur turun ke lereng pegunungan atau di perbukitan.
4. Deflasi
Deflasi merupakan jenis erosi yang terjadi akibat tenaga angin. Proses terjadinya deflasi diawali dari angin yang menerbangkan pasir dan debu. Pasir dan debu ini menjadi alat bagi angin untuk menghantam bebatuan yang lebih besar yang dilewati oleh angin. Akibatnya, bebatuan besar tersebut akan terkikis sedikit demi sedikit.