Pengertian dan Proses Terbentuknya Awan serta 4 Jenis Awan
Ketika mempelajari mengenai bumi, maka kita juga harus
mengenali awan. Awan merupakan salah satu hal yang amat penting keberadaannya
bagi bumi. Bisa dikatakan bahwa tanpa awan, maka kita tidak akan bisa menikmati
tinggal di muka bumi ini senyaman sekarang.
Lantas, apa pengertian awan? Bagaimana proses terbentuknya
awan? dan apa pula jenis jenis awan yang melapisi permukaan bumi ini?
Pengertian Awan
Pengertian awan adalah sekumpulan tetesan air atau kristal
es yang terdapat pada atmosfer bumi dan terbentuk akibat pengembunan atau
pemadatan uap air yang ada dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh.
Jika pengertian di atas cukup rumit, dapat pula dipahami
bahwa secara sederhana, awan dapat dipahami sebagai kumpulan air atau kristal
es yang ada di atmosfer bumi. Jadi, tetesan air ini mengalami pengembunan atau
pemadatan di udara sehingga terbentuklah gumpalan -gumpalan yang disebut awan.
Proses Terbentuknya Awan
Proses terbentuknya awan di langit berawal dari udara yang selalu
mengandung uap air. Uap air yang meluap inilah yang kemudian berubah menjadi
titik -titik air hingga terbentuklah awa. Proses peluapan upa air ini
berlangsung dengan tahapan berikut :
- Ketika udara panas, uap air yang terkandung dalam udara lebih banyak. Ini disebabkan karena air lebih cepat mengalami penguapan.
- Udara panas yang mengandung banyak air ini akan semakin naik tinggi, hingga sampailah pada lapisan yang memiliki suhu lebih rendah.
- Kemudian, uap akan mencair sehingga terbentuk awan yang mengandung molekul -molekul air yang jumlahnya sangat banyak.
- Jika awan sudah terbentuk, titik air dalam awan ini akan semakin membesar. Semakin banyak titik air dan semakin besar awan, maka awan tersebut juga akan semakin berat.
- Perlahan, gravitasi bumi akan menarik awan tersebut ke arah bawah atau semakin mendekati bumi. Hingga pada titik tertentu, titik -titik air ini akan terus jatuh ke bumi. Di bumi, titik -titik air yang jatuh ini disebut sebagai hujan.
- Akan tetapi, apabila titik air ini bertemu kembali dengan udara panas, maka titik -titik air ini akan kembali menguap sehingga awan kembali lenyap.
- Kondisi inilah yang membuat awan berubah bentuk dengan sangat mudah. Sebab, air yang terkandung dalam awan dapat dengan mudah menguap dan mencair. Hal ini pula yang membuat awan tidak selalu menimbulkan hujan.
Baca juga: Daftar Suku Daerah di 34 Provinsi Indonesia
Jenis Jenis Awan
Jika kita melihat ke langit, maka kita akan melihat
penampakan awan yang tidak selalu sama. Ini disebabkan karena jenis jenis awan
yang memang ada beragam. Di tahun 1894, Komisi Cuaca Internasional membagi
jenis atau bentuk awan ini menjadi 4 kelompok utama, yang meliputi : awan
tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan dengan perkembangan vertikal.
Masing -masing kelompok awan, juga memiliki jenis awannya
tertentu dengan sifat atau karakteristik tertentu pula. Berikut ini adalah
uraian kelompok atau klasifikasi awan beserta jenis jenis awan yang ada.
1# Kelompok Awan Tinggi
Kelompok awan tinggi yang berada di kawasan tropis terletak
di ketinggian 6 hingga 18 km. Sedangkan pada kawasan iklim sedang, kelompok
awan tinggi terletak di ketinggian 5 hingga 13 km, sedangkan di kawasan kutub,
terletak pada 3 hingga 8 km.
Jenis awan yang tergolong dalam kelompok awan tinggi adalah
: awan sirrus, sirostratus dan sirkumulus.
1#a) Awan Sirrus (Ci)
Awan sirus memiliki karkateristik khusus, yakni sifatnya
halus, memiliki struktur seperti serat dan bentuknya menyerupai bulu burung.
Awan sirrus juga seringkali tersusun seperti pita yang melengkung di langit,
sehingga seolah -olah terlihat bertemu di satu atau dua titik horizon.
Awan ini memiliki warna putih dengan pinggiran yang terlihat
tidak jelas. Sifat awan ini pada dasarnya tidak menimbulkan hujan. Sebab, awan
sirrus terdiri dari halbor air yang terjadi akibat suhu yang terlalu dingin di
lapisan atmosfer yang dilewatinya.
1#b) Awan Sirostratus (Ci-St)
Awan Sirostratus memiliki bentuk seperti kelambu putih yang
halus. Bentuknya rata menutupi bagian -bagian langit sehingga terlihat cerah.
Terkadang, awan ini juga tampak seperti anyaman dengan bentuk yang tidak
teratur.
Awan sirostratus menimbulkan hallo atau lingkaran yang bulat,
yang mengelilingi matahari dan bulan. Biasanya, hallo seperti ini dapat
terlihat saat musim kemarau.
1#c) Awan Sirokumulus(Ci-Cu)
Awan Sirokumulus memiliki ciri khas dari bentuknya yang
seperti terputus -putus serta penuh dengan kristal -kristal es. Karenanya,
bentuk awan sirokumulus ini terlihat seperti sekawanan domba dan sering
menimbulkan bayangan.
2# Kelompok Awan Sedang
Kelompok awan sedang yang ada di kawasan tropis terletak
pada ketinggian 2 hingga 8 km. Sedangkan pada kawasan dengan iklim sedang,
kelompok awan ini berada pada ketinggian 2 hingga 7 km, dan pada kawasan kutub
terletak di ketinggian 2 hingga 4 km.
Yang termasuk dalam klasifikasi awan sedang antara lain
meliputi : awan altocumulus, dan awan altostratus.
2#a) Awan Altokumulus(A-Cu)
Awan Altokumulus memiliki ciri khas khusus dari bentuknya
yang cenderung kecil -kecil dengan jumlah yang banyak. Warna awan altocumulus
adalah kelabu atau putih yang dapat dilihat di waktu senja.
Awan altocumulus juga terlihat seperti bola yang agak tebal.
Biasanya, awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga terlihat seolah
bergandengan.
2#b) Awan Altostratus(A-St)
Awan Altostratus memiliki ciri khas tersendiri dari warnanya
yang keabu-abuan dan meliputi hampir keseluruhan langit. Awan altostratus
adalah awan yang dapat menimbulkan hujan apabila awan ini bergerombol cukup
tebal. Biasanya, awan -awan kelompok sedang terbentuk di senja dan malam hari
serta akan menghilang ketika matahari terbit di awal pagi.
3# Kelompok Awan Rendah
Kelompok awan rendah adalah awan -awan yang letaknya pada
ketinggian kurang dari 3 km. Yang termasuk dalam klasifikasi awan rendah
meliputi : awan stratocumulus, stratus, dan nimbostratus.
3#a) Awan Stratokumulus(St-Cu)
Awan Stratokumulus terlihta khas dengan bentuknya yang
menyerupai bola -bola yang sering terlihat menutupi daerah seluruh langit
sehingga membuat langit seolah tampak seperti gelombang. Warna awan ini adalah kelabu atau putih dan
biasa muncul pada petang dan senja hari ketika atmosfer stabil. Lapisan awan
stratocumulus tipis dan tidak menghasilkan hujan.
3#b) Awan Stratus(St)
Awan Stratus memiliki ciri khas khusus dari letaknya yang
cukup rendah dan biasanya mencakup wilayah yang sangat luas. Tinggi awan
stratus biasanya hanya di bawah 2000 meter. Lapisan awan stratus tampak melebar
dan seperti kabut yang berlapis.
3#c) Awan Nimbostratus(Ni-St)
Awan Nimbostratus memiliki bentuk yang tidak menentu dengan
tepian yang tampak compang -camping. Awan ini terlihat memiliki warna putih
gelap dan menyebar di bagian langit yang luas. Awan nimbostratus yang ada di
Indonesia biasanya hanya menimbulkan gerimis.
4# Kelompok Awan dengan Perkembangan Vertikal
Kelompok awan dengan perkembangan vertikal meliputi awan
-awan yang terletak antara 500 hingga 1500 meter. Yang tergolong dalam awan
dengan perkembangan vertikal meliputi : awan cumulus dan awan kumulonimbus.
4#a) Awan Kumulus(Cu)
Awan Kumulus adalah awan yang tebal dengan puncak yang cukup
tinggi. Awan ini tampak seperti gumpalan putih atau cahaya kelabu dan terlihat
seperti bola kapas yang mengambang. Awan cumulus berbentuk seperti garis besar
yang tajam dengan dasar yang datar. Dasar dari awan ini tingginya secara umum
adalah 1000 meter dengan lebar 1 km.
4#b) Awan Kumulonimbus(Cu-Ni)
Awan Kumulonimbus memiliki ciri khas khusus berwarna putih
dan gelap. Awan ini terletak di ketinggian sekitar 1000 kaki dengan puncaknya yang
tingginya lebih dari 3500 kaki. Awan kumulonimbus inilah yang menimbulkan hujan
dan disertai kilat dan guntur. Awan kumulonimbus berhubungan erat dengan hujan
deras, petir, tornado, dan badai.
Jenis awan berdasarkan bentuknya, secara umum dapat dibagi
dalam 3 kelompok, yakni :
- Kumulus, yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal dengan dasar yang horizontal.
- Stratus, yaitu awan yang bentuknya tipis dan tersebar luas sehinga menutupi langit secara merata.
- Sirrus, yaitu awan yang berbentuk halus dan berserat seperti bulu ayam. Awan ini tidak dapat menimbulkan hujan.