Memahami Konsep Prisoner’s Dilema
Bagi kamu yang belajar tentang materi strategi atau kajian -kajian strategis, kamu perlu mempelajari tentang apa itu prisoner’s dilema. Prisoner’s dilema atau dilema tahanan ini adalah suatu kajian menarik yang mampu menantang kita berpikir lebih kreatif, dengan melibatkan logika dan perasaan.
Prisoner’s dilema ini adalah salah satu contoh dari non zero sum game yang paling umum digunakan dalam taktik strategi. Konsep prisoner’s dilema sendiri secara sederhana adalah ketika pilihan -pilihan rasional yang dibuat menimbulkan hasil -hasil yang tidak diinginkan oleh semua pemain.
Ibaratnya, prisoner’s dilema ini senada dengan arti peribahasa “bagaikan makan buah simalakama, dimakan ibu mati, tidak dimakan ayah mati.” Konsep ini menempatkan kita layaknya seorang tahanan yang diberikan pilihan yang sama -sama mengandung kerugian.
Tokoh prisoner’s dilema
Lantas siapakah yang merancang konsep prisoner’s dilema ini? Permainan ini adalah sebuah kreasi menarik dari A.W. Tucker. Tucker menggambarkan permainan dilema tahanan ini seperti sebuah varian cerita, yakni “sepasang penjahat yang tertangkap”.
Sepasang penjahat ini kemudian ditempatkan dalam sebuah sel tahanan yang berbeda. Dalam kasus ini, jaksa tidak bisa menuntut penjahat tersebut sebagai pelaku kejahatan, kecuali salah seorang dari penjahat tersebut mengakui perbuatannya.
Sekiranya keduanya tetap bungkam, jaksa sebetulnya masih bisa menuntut mereka sebagai pelaku pelanggaran kecil. Namun, jaksa perlu berusaha untuk mengungkap kebenarannya.
Jadi, jaksa menawarkan suatu kerja sama pada masing -masing penjahat tersebut. Pilihan inilah yang cukup sulit untuk ditentukan, yakni dengan ketentuan prisoner’s dilema, sebagai berikut :
1. Jika salah seorang penjahat mengaku dan yang lain tidak, maka penjahat yang mengaku akan dibebaskan atas dasar keterangan saksi yang memberatkan terdakwa, dan pihak yang tidak mengaku akan diberikan hukuman yang berat.
2. Jika keduanya mengaku, maka mereka masing -masing akan mendapatkan hukuman yang lebih ringan atas dasar kepastian melakukan kejahatan.
3. Jika keduanya tidak mengaku, maka keduanya akan dihukum atas dasar melakukan perbuatan kecil atau ringan.
Artinya, dalam permainan prisoner’s dilema ini, pemain atau penjahat tersebut memiliki sebuah pilihan dari dua strategi. Pertama adalah mengaku dan kedua adalah tidak mengaku.
Jika menurut pertimbangan individual, pengakuan ini merupakan suatu bentuk strategi dominan bagi setiap pemain. Dengan kata lain, pengakuan akan memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan kerugian. Apa pun yang dikatakan masing -masing pihak jika salah seorang megnaku, yang pertama akan menerima hukuman lebih ringan dari yang lain.
Jika seorang tidak mengaku, maka lainnya akan dibebaskan sebagai hukuman ringan karena pelanggaran. Meski demikian, strategi yang sama tetap akan diarahkan pada kedua tahanan tersebut.
Apabla mereka memilih alternatif yang “rasional”, maka akibatnya justru buruk bagi mereka, yakni hukuman lunak, ketimbang jika keduanya tetap tidak mengaku, yakni mendapat hukuman ringan.
Dalam kondisi ini, dilemanya pun akan tampak semakin jelas. Artinya, di titik dari kepentingan bersama mereka, seharusnya bertahan untuk tidak mengaku. Akan tetapi bila dilihat dari segi pribadi, mereka harus melakukan pilihan yang “rasional” yakni mengaku.