Memahami Hukum Archimedes
Memahami Hukum Archimedes
Hukum Archimedes merupakan suatu hukum yang berkaitan dengan prinsip pengapungan di atas benda cair. Hukum ini ditemukan oleh Archimedes, yang merupakan seorang ilmuwan Yunani, yang juga adalah penemu pompa spiral. Pompa yang dikenal dengan istilah sekrup Archimedes ini adalah sebuah penemuan yang berperan dalam menaikan air. Di dalam Hukum Archimedes, berhubungan dengan gaya berat serta gaya ke atas suatu benda ketika dimasukan dalam air.
Bunyi Hukum Archimedes
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”
ilustrasi hukum archimedes |
Bunyi dari hukum Archimede ini berarti jika suatu benda akan terapung, tenggelam atau melayang di dalam zat cair maka hal ini tergantung pada gaya berat dan gaya ke atasnya. Berdasarkan hukum tersebut, maka dapat dijadikan 3 hukum turunan Hukum Archimedes yakni:
1. Benda akan terapung di air ketika massa jenis benda yang dimasukan dalam air lebih kecil dari massa jenis zat cairnya
2. Benda akan melayang ketika massa jenis benda yang dimasukan dalam air sama dengan massa jenis zat cairnya
3. Benda akan tenggelam ketika massa jenis benda yang dimasukan dalam air lebih besar dari pada massa jenis zat cairnya.
Berdasarkan bunyi hukum Archimedes, maka juga dapat didapatkan Rumus Hukum Archimedes, yang berupa:
FA = ρa x Vax g
|
Keterangan:
FA = Gaya keatas yang dialami benda (N) ρa= Massa Jenis zat cair (kg/m3) Va= Volume air yang terdesak (m3) g = Percepatan Gravitasi (m/det2) |
Hukum Archimedes ini dalam kehidupan sehari-hari juga dapat diterapkan. Berikut ini adalah contoh penerapan hukum Archimedes.
1. Teknologi perkapalan (Kapal laut dan kapal Selam)
Penerapan hukum Archimedes diaplikasikan dalam teknologi perkapalan, baik pada kapal laut maupun kapal selam. Pada kapal laut, terdapat rongga dibagian tengahnya yang diisi udara. Hal ini sesuai dengan bunyi hukum Archimedes yang bertujuan agar gaya apung benda sebanding dengan gaya air yang dipindahkan sehingga benda itu tidak tenggelam. Begitu pun dengan kapal selam, rongga bagian tengahnya dapat diatur untuk keluar masuknya air agar masa jenis kapal dapat diatur menjadi lebih besar atau pun lebih kecil dari air sehingga dapat tenggelam atau pun mengapung.
2. Alat pengukur massa jenis (Hidrometer)
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Dalam prinsip kerja hidrometer menggunakan aplikasi hukum Archimedes. Cara kerjanya adalah dengan menerapkan prinsip bahwa ketika hidrometer dicelupkan dalam zat cair, maka sebagian alat tersebut akan tenggelam. Makin besar massa jenis zat cair, maka semakin sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Banyaknya air yang dipindahkan oleh hidrometer itulah yang tertera pada skala yang terdapat pada alat hidrometer.
3. Jembatan Poton
Jembatan poton adalah jembatan yang terbuat dari kumpulan drum kosong yang melayang di atas air dan diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai jembatan. Jembatan poton juga disebut sebagai jembatan apung. Penggunaan drum kosong ini sesuai prinsip hukum Archimedes agar membuat masa jenis drum lebih kecil dari air karena udara yang ada di dalam drum. Dengan demikian, drum-drum kosong berisi udara ini akan terapung di permukaan.
4. Teknologi Balon Udara
Aplikasi hukum Archimedes ternyata tidak hanya berlaku bagi zat cair melainkan juga berlaku di udara. Contohnya adalah balon udara dapat melayang terbang di udara karena balon udara diisi dengan gas yang bermassa jenis lebih kecil daripada massa jenis udara atmosfer. Dengan demikian, balon udara pun dapat terbang karena mendapatkan tekanan gaya ke atas.