Konsep - konsep Pendapatan Nasional
GDP (Gross Domestic Product)
GDP
atau juga disebut sebagai Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan jumlah
keseluruhan produk yang dihasilkan oleh masyarakat yang ada di satu negara,
termasuk produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing yang tinggal di negara
tersebut, dalam kurun waktu satu tahun.
Sederhananya,
ingat kata ‘domestik’ yang merujuk pada pengertian lokasi tertentu atau yang
bisa diasumsikan sebagai dalam negeri. Berarti, perhitungan semua nilai produk
hanya didasarkan pada lokasi. Sementara masyarakat yang menghasilkannya –warga
negara atau pun warga asing- tidak dihiraukan.
GNP (Gross National Product)
GNP
atau yang juga disebut sebagai Produk Nasional Bruto (PNB) merupakan penjumlahan
nilai seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat satu negara, termasuk oleh
masyarakatnya yang berada di luar negeri, tanpa menghitung nilai produk yang
dihasilkan masyarakat asing di negara tersebut, dalam kurun waktu satu tahun.
Sederhananya,
GNP dihitung berdasarkan nationality atau
kewarganegaraan yang merujuk pada masyarakat satu negara saja. Sehingga
perhitungan didasarkan pada seluruh nilai produksi yang dihasilkan oleh
masyarakatnya, tidak peduli berada di dalam negeri atau pun di luar negeri.
Sementara yang dihasilkan masyarakat asing tidak di hitung, meskipun tinggal di
negara tersebut, karena tidak memiliki nationality
atau kewarganegaan negara tersebut.
GDP
dan GNP adalah dua konsep pendapatan nasional yang paling sering dijadikan
tolok ukur dari perkembangan ekonomi suatu negara.
“GNP = GNP – Pendapatan WNA di
dalam negeri + Pendapatan WNI di luar negeri.”
NNP
atau disebut juga Produk Nasional Bersih merupakan nilai yang didapatkan dari
GNP yang telah dikurangi dengan penyusutan modal. Jika GNP melihat keseluruhan
nilai, maka secara sederhana dapat dipahami bahwa NNP melihatnya hanya
berdasarkan laba. Nilai modal dari produksi dikurangkan pada nilai GNP,
sehingga diperolahlah nilai NNP yang merujuk pada ‘Netto’ atau nilai bersih
dari produksi.
“NNP = GNP – penyusutan barang modal”
NNI (Net National Income)
NNI
atau juga disebut sebagai Pendapatan Nasional Bersih merupakan pendapatan
nasional yang dihitung berdasarkan pada balas jasa yang diterima para pemilik
fakor-faktor produksi. Nilai NNI dihitung dari nilai NNP dikurangi dengan pajak
tidak langsung.
Untuk memahami konsep NNI, akan sangat mudah bila telah memahami konsep dari nilai NNP, karena keduanya memiliki konsep serupa. Hanya bedanya, NNI lebih sempit dari NNP karena masih dikurangi nilai pajak.
NNP merujuk pada nilai produk bersih, sementara NNI merujuk pada nilai pendapatan bersih sehingga harus dikurangi nilai pajak tidak langsung.
Untuk memahami konsep NNI, akan sangat mudah bila telah memahami konsep dari nilai NNP, karena keduanya memiliki konsep serupa. Hanya bedanya, NNI lebih sempit dari NNP karena masih dikurangi nilai pajak.
NNP merujuk pada nilai produk bersih, sementara NNI merujuk pada nilai pendapatan bersih sehingga harus dikurangi nilai pajak tidak langsung.
“NNI = NNP – pajak tidak langsung”
PI
atau pendapatan perseorangan merupakan nilai pendapatan yang secara formal
diteruma oleh masyarakat/ rumah tangga. Nilai PI dihitung dari nilai NNI yang
dikurangi dengan dana sosial, pajak perusahaan, laba tidak dibagikan dan
kemudian ditambahkan dengan nilai transfer
payment pemerintah.
Secara
sederhana, pendapatan perseorang tidak dipahami dari nilai pendapatan per
individu (per kapita), melainkan lebih kepada nilai pendapatan secara bersih
yang diterima oleh masyarakat. Dimana yang dimaksud adalah nilai yang telah
dikurangi dengan berbagai dana potongan yang membuat pendapatan tersebut tidak
diterima secara utuh.
Artinya, jika nilai pendapatan nasional bersih sudah ditemukan, maka masih harus dikurangi dengan dana-dana lain seperti dana sosial, pajak perusahaan dan lainnya pada tingkat perusahaan, sehingga ditemukan pendapatan perseorangan yang mengarah pada pendapat dari masyarakat suatu negara. Nilai tersebut, juga masih harus ditambah dengan nilai transfer payment yang diterima dari pemerintah.
Artinya, jika nilai pendapatan nasional bersih sudah ditemukan, maka masih harus dikurangi dengan dana-dana lain seperti dana sosial, pajak perusahaan dan lainnya pada tingkat perusahaan, sehingga ditemukan pendapatan perseorangan yang mengarah pada pendapat dari masyarakat suatu negara. Nilai tersebut, juga masih harus ditambah dengan nilai transfer payment yang diterima dari pemerintah.
“PI = NNI – Laba perusahaan – Dana
Sosial + Transfer payment”
DI (Disposable Income)
DI
merupakan konsep paling bawah dari pendapatan nasional yakni berupa pendapatan
yang benar-benar diterima oleh masyarakat dan siap untuk dibelanjakan. Besaran
DI dihitung dari nilai PI yang dikurangi dengan pajak langsung (pajak
personal).
“DI = PI – pajak langsung (pajak personal)
Per Capita Income / Pendapatan Per Kapita
Pendapatan
Per Kapita juga disebut sebagai pendapat rata-rata yang dihitung dari jumlah
pendapatan nasional dibagi dengan julah penduduk suatu negara. Pendapatan per
kapita menunjukkan rata-rata pendapatan setiap orang (per individu) dari suatu
negara.
Karena dibagi dengan jumlah penduduk, maka suatu negara dengan nilai pendapatan nasional yang unggul/ besar, tidak selalu memiliki pendapatan per kapita yang lebih unggul pula. Ini karena jumlah penduduk dari suatu negara yang sangat variatif.
Dimana, ada suatu negara yang memiliki pendapatan nasional besar, tapi karena jumlah penduduknya yang besar pula, maka nilai pendapatan per kapitanya menjadi kecil.
Karena dibagi dengan jumlah penduduk, maka suatu negara dengan nilai pendapatan nasional yang unggul/ besar, tidak selalu memiliki pendapatan per kapita yang lebih unggul pula. Ini karena jumlah penduduk dari suatu negara yang sangat variatif.
Dimana, ada suatu negara yang memiliki pendapatan nasional besar, tapi karena jumlah penduduknya yang besar pula, maka nilai pendapatan per kapitanya menjadi kecil.
“Pendapatan Per Kapita = Pendapatan Nasional
/ Jumlah Penduduk”